Kamis, 01 Januari 2009

Etika Muslim "Kewajiban Seorang Anak Terhadap Orang Tuanya"

Kamis, 01 Januari 2009
Orang tua itu menurut saya adalah orang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita, seperti contoh seorang ibu dia dengan bersusah payah mengandung kita selama 9 bulan, kemudian setelah kita lahir ke dunia ini beliau mengurus kita sedari bayi rela mengorbankan waktu nya untuk kita, mengurus kita sampai saat ini, memberikan kita sebuah cinta yang abadi, cinta yang takkan pernah tergantikan. Dan seorang ayah dia adalah orang yang dengan bersusah payah, memeras keringat, membanting tulang hanya untuk menafkahi istri dan anak – anaknya, bekerja siang malam tak kenal lelah berharap anak istrinya mendapatkan kehidupan yang layak dan nyaman.
Lantas kewajiban apa yang dapat kita lakukan untuk kedua orang tua kita???

1. Berbakti kepada orang tua kita
Qs 46 (Al Ahqaaf) :15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
Terjemah al ahqaaf diatas sudah sangat jelas memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua kita.
2. Hormat dan mematuhi orang tua kita
Hormat dan menghargai kepada keduanya, merendahkan suara dan memuliakan keduanya dengan perkataan dan perbuatan yang baik, tidak menghardik dan tidak mengangkat suara di atas suara keduanya, tidak berjalan di depan keduanya, tidak mendahulukan istri dan anak atas keduanya, tidak memanggil keduanya dengan namanya namun memanggil keduanya dengan panggilan, "Ayah, ibu," dan tidak bepergian kecuali dengan izin dan kerelaan keduanya. Dan ada hadits Nabi Muhammad Saw: “Tidak termasuk golongan umatku, mereka yang (tua) tidak menyayangi yang muda, dan mereka yang (muda) tidak menghormati yang tua” (Riwayat at-Turmudzi). Jika seorang anak tidak melakukan penghormatan, maka ia disebut anak durhaka. Ini merupakan dosa besar, yang diancam masuk neraka. Dalam suatu hadits disebutkan: “Diantara dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh dan menyatakan sumpah palsu”. (Riwayat Bukhari). Seorang laki-laki bertanya kepada Rosulullah (SAW)," Ya Rosulullah, Siapa yang paling harus aku hormati ? "Rosulullah (SAW) menjawab,"Ibumu". Laki-laki itu bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi ?" Rosulullah (SAW) menjawab,"Ibumu". Laki-laki itu bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi ?" Rosulullah (SAW) menjawab,"Ibumu". Laki-laki itu bertanya sekali lagi,"Kemudian siapa ? Rosulullah (SAW) menjawab,"Bapakmu". (Sahih Al-Bukhori).
Rosulullah (SAW) bersabda, "Surga ada dibawah telapak kaki ibu."

3. Memuliakan orang tua
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” QS. Al-Isra’, 17: 23. Karena kedua orang tua, terutama ibu, telah mengawali melakukan kewajiban dengan kasih sayang yang dilimpahkan. Sejak anak masih berupa bayi, bahkan masih dalam kandungan. Hamil dengan penuh kesusahan, melahirkan, menyusui, merawat, mendidik dan menafkahi. Semua itu merupakan bentuk kasih sayang yang telah dilakukan kedua orang tua (Lihat: QS. Luqman, 31: 14 dan QS al-Ahqaf, 46: 15). Jadi, tinggal anak yang berkewajiban untuk menghormati dan memuliakan kedua orang tuanya. Orang tua saya pernah menyampaikan kepada saya bahwa anak itu dibagi atas 3 golongan, yaitu : anak yang menjadi fitnah untuk orang tuanya. QS. Al-Isra’, 17: 23. Karena kedua orang tua, terutama ibu, telah mengawali melakukan kewajiban dengan kasih sayang yang dilimpahkan. Sejak anak masih berupa bayi, bahkan masih dalam kandungan. Hamil dengan penuh kesusahan, melahirkan, menyusui, merawat, mendidik dan menafkahi. Semua itu merupakan bentuk kasih sayang yang telah dilakukan kedua orang tua (Lihat: QS. Luqman, 31: 14 dan QS al-Ahqaf, 46: 15). Jadi, tinggal anak yang berkewajiban untuk menghormati dan memuliakan kedua orang tuanya.

4. Rawat dan jagalah mereka dengan penuh cinta
Sekarang Indonesia sekarang ini. Banyak anak yang enggan menyisihkan sebagian waktunya, mengucurkan keringat atau sekadar berlelah-lelah sedikit, untuk merawat orang tuanya yang sudah ‘uzur’. Terutama sekali, bila anak tersebut sudah berkedudukan tinggi, sangat sibuk dan punya segudang aktivitas. Akhirnya, ia merasa sudah berbuat segalanya dengan mengeluarkan biaya secukupnya, lalu memasukkan si orang tua ke panti jompo!! Apakah itu sepadan dengan apa yang dilakukan oleh orang tua terhadap kita dahulu sejak kita masih dalam kandungan sampai pada saat ini, dimana mereka menjaga, merawat kita dengan penuh cinta, kasih sayang, orang tua yang rela tidak tidur semalaman demi menjaga kita,membanting tulang untuk memberi kita makan, pendidikan dan hidup yang layak. Apakah dengan memasukan kedua orang tua kita ke panti jompo atau semacamnya itu pantas untuk semua pengorbanan yang telah di lakukan oleh orang tua kita terhadap kita, seharusnya kita bisa menjaga mereka dikala mereka sudah renta, mungkin kita tidak akan pernah bisa membalas semua pengorbanan orang tua kita sejak dahulu akan tetapi hendak lah kita tunjukan rasa cinta kita, rasa saying kita terhadap kedua orang tua kita dengan menjaga, merawat mereka dengan penuh cinta ketika sudah renta sebagaimana apa yang telah mereka lakukan terhadap kita. Orang tua kita selalu memberikan yang tebaik unutk kita apakah kita bisa melakukan yang baik untuk orang tua kita.

5. Mendoakan kedua orang tua kita
Wahai Rasulullah, apakah aku masih mempunyai kewajiban bakti kepada orang tua yang harus aku kerjakan setelah kematian keduanya?” Rasulullah saw. bersabda, “Ya ada, yaitu empat hal: mendoakan keduanya, memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman-teman keduanya, dan menyambung sanak famili di mana engkau tidak mempunyai hubungan kekerabatan kecuali dari jalur keduanya. Itulah bentuk bakti engkau kepada keduanya setelah kematian keduanya.”
(HR Abu Daud). Salah satu dari tanda cinta kasih kita kepada ibu adalah munculnya pengharapan agar si ibu selalu hidup berbahagia. Bila ia sudah meninggal dunia, kita juga senantiasa mendoakannya, membacakan shalat untuknya serta memohonkan ampunan untuknya. Semua perbuatan tersebut bukanlah hal-hal yang remeh. Dan juga, amat jarang anak yang mampu secara telaten melakukan semua kebajikan tersebut. Padahal, ditinjau dari segi kelayakan, dan segi kesempatan serta kemampuan, sudah seyogyanya setiap anak berusaha melakukannya. Dari kwantitas, semua amalan tersebut tidak membutuhkan banyak waktu. Sekadar perhatian dan kesadaran, yang memang sangat dituntut. Bila seorang anak merasa sangat kurang berbakti kepada kedua orang tuanya, inilah kesempatan yang masih terbuka lebar, untuk menutupi kekurangan tersebut, selama hayat masih dikandung badan. Dan mendapatkan doa dari anaknya merupakan salah satu dari Hak-Hak Orang Tua yaitu :
1. Al Ta'am (memberi nafkah atau makan)
Jika orang tua tidak mempunyai makanan maka kewajiban bagi anak-anaknya memberi makan pada orang tuanya.
2. Al-Maskan (Memberi Tempat Berlindung)
Jika orang tua tidak mempunyai tempat berlindung maka kewajiban anak-anaknya untuk memberi tempat berlindung bagi orang tuanya.
3. Al-Himayyah (Memberi Perlindungan)
Kewajiban bagi seorang anak untuk melindungi orangtuanya dari marabahaya atau kekerasan atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Islam.
4. Al-Tilbaba (Memberi Pengobatan)
Kewajiban untuk memberi pengobatan yang baik kepada orang tuannya disaat mereka jatuh sakit.
5. Al-Dain (Hutang)
Apabila orang tua meninggal dan masih mempunyai hutang maka si anak harus dapat memastikan hutangnya terbayar.
6. Al-Nasab (Garis Keturunan)
Anak-anak dilarang untuk menghina dan mencela orang tuannya sendiri.
7. Al-Janazah (Sholat Janazah)
Anak-anak wajib mensholati orang tuanya jika mereka meninggal dunia dan segera menguburkannya secara Islam.
8. Al-Wasiyyah
Anak-anak harus memenuhi permintaan orang tuanya sebelum meninggal atau apapun yang telah mereka tulis dalam surat .
9. Al-Du'a (Doa)
Anak wajib mendoakan orang tuanya dan memohonkan ampun atas segala dosanya.
10. Al-Malbas (Memberi Pakaian)
Wajib bagi anak untuk memberi pakaian kepada orang tuanya jika mereka memerlukan.
“Dan ucapanlah, “Ya Rabbi, berikanlah kasih sayang kepada mereka berdua, sebagaimana menyayangiku di masa kecil.” (Al-Isra : 24) . Allah swt berfirman : ‘’Maka jangalah kamu katakan pada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkanlah pada mereka perkatan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap keduannya serta berdo’alah: ‘’ Wahai Robbku, kasihinilah kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasihi aku diwaktu kecil". (Al Israa 23-24).
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Orang tua saya melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syari'at dan adab-adabnya. Apa yang harus di lakukan terhadap ayah dalam kondisi seperti ini.?

Jawaban.
Waalaikumssalam warahmatullahi wabarakatuhu
Kami do'akan semoga Allah memberikan petunjuk kepada ayah anda dan menganugrahinya taubat. Kami sarankan agar anda bersikap lembut terhadapnya dan menasehatinya dengan cara yang sopan serta tidak putus asa akan kemungkinan mendapat hidayah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKu-lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu". [Luqman : 14-15]

2 komentar:

  1. menyentuh sekali, syukron katsir.
    sukses selalu. amin

    BalasHapus
  2. semoga diriku bukan termasuk anak yang durhaka kpda kdua orang tua, astagfirullah hal a'zim

    BalasHapus

 
Zaloe's Doc © 2008. Design by Moeftie